SUMATERA BARAT
A. Umum
Sumtera Barat ibukotanya Padang, daerah ini terkenal dengan julukan Minangkabau atau Rumah Minang. Pada umumnya masyarakat kota Padang memeluk agama Islam dan adat istiadatnya yang kuat disebut Ninik Mamak
Seni budaya dari daerah ini mrmpunyai ciri khas sendiri dengan keanekaragaman seni tari antara lain Tari Piring, Tari Randai dan Tari Payung. Terdapat pula bermacam-macam upacara adat, seperti penyambutan hulu dan tabut
Pakaian adat dengan berbagai corak, warna dan variasi biasanya merupakan ciri khas asalnya terutama bila dilihat dari kepalanya. Ragam permainan tradisional yang masih dapat dijumpai di Padang adalah adu sapi, pacu sapi (karapan sapi), pacu itik dan berburu babi hutan. Ada juga kerajinan seperti seni ukir, sulaman tradisional dan kerajinan dari rotan
Berbagai peniggalan-peninggalan sejarah dan keindahan alam dapat disaksikan disini seperti Lembah Ngarai Sianok dan Danau Maninjao
B. Obyek-Obyek Wisata
1. Padang
Museum Adityawarman
Museum Adityawarman Tampak Dalam
Pusat Kesenian Padang
- Museum Adityawarman, terletak dijalan Diponegoro. Disini dapat dilihat hasil-hasil karya budaya khususnya dari daerah Sumatera Barat seperti seni ukir pahat, seni bangunan/arsitektur dan pakaian adat/penganten
- Pusat Kesenian Padang, merupakan sarana pembinaan kesenian daerah seperti seni tari, seni musik, seni pahat, seni ukir, seni lukis dan seni drama
2. Taman Siti Nurbaya
Taman Siti Nurbaya
Jembatan Siti Nurbaya
Pintu Masuk Kuburan Siti Nurbaya
Makam Siti Nurbaya
Jembatan yang melintang di atas Sungai Batang Arau ini berwarna merah hati dengan banyak lampu jalan menyerupai balon. Jembatan ini menghubungkan akses menuju kawasan Taman Siti Nurbaya dengan terusan Jalan Nipah.
Makam Siti Nurbaya dapat dicapai setelah menempuh perjalanan menaiki anak tangga sepanjang 1 kilometer. Kondisi tangga baik karena sudah disemen. Namun, karena menanjak, maka perjalanan cukup menghabiskan banyak tenaga.
Oleh karena itu, membawa bekal makanan dan minuman penting untuk diperhatikan. Setelah berjalan sekitar setengah jam, pengunjung akan menemui pintu masuk menuju makam Siti Nurbaya. Makamnya terletak di balik bebatuan besar dengan diameter sekitar tiga meter yang membentuk celah kecil sebagai pintu masuk.
Untuk masuk kawasan wisata ini, pengunjung diwajibkan membayar retribusi sebesar Rp 2.000 per orang. Di awal-awal perjalanan, terdapat pula meriam-meriam tua sebagai sisa peninggalan penjajahan di masa lampau
Di kawasan makam ini, pengunjung dilarang berfoto-foto atau mengabadikan bentuk makam. Konon katanya, aktivitas tersebut dapat berakibat buruk bagi si pengunjung.
Keluar dari makam Siti Nurbaya dan menaiki kembali anak tangga sepanjang 100 meter, pengunjung menemui sebuah taman yang sangat indah dengan pepohonan yang rindang dan bangku dari semen.
Menurut keterangan masyarakat setempat, konon sekitar 10 meter di tebing di bawah makam Siti Nurbaya terletak makam Samsul Bahri. Namun, keberadaannya masih belum dipastikan setelah terjadi longsor pada awal 2008.
Merupakan tempat rekreasi pantai dengan pemandangan laut yang indah di Lubuk Alung
4. Pantai Bungus
Pantai Bungus
Pemandangan Pantai Bungus Sore Hari
5. Kepulauan Mentawai
Kepulauan Mentawai Ombak Pulau Mentawai
Suku Di Mentawai
Pulau Siberut
Pulau Sipora
Pulau Pagai Utara
Pulau Pagai Selatan
Kepulauan ini terdiri dari 4 pulau besar, yaitu : Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. Beberapa tata cara kehidupan yang masih asli dan unik masih dapat ditemui dikawasan ini terutama didaerah pedalaman, dimana masyarakatnya masih hidup bersahaja. Di Pulau Siberut terdapat suatu cagar alam tempat hidup berbagai jenis satwa yang tidak ada ditempat lain seperti simpai Mentawai, siamang kerdil dan kera Mentawai. Selain itu dibeberap tempat sekitar kepulauan ini terdapat taman laut yang sangat indah
Jam Gadang
Goa Jepang
Gedung Tri Arga / Istana Bung Hatta
Beberapa peninggalan sejarah dan budaya yang terdapat ditempat ini antara lain :
- Museum Kebudayaan, dibangun pada tahun 1935. Bangunan ini terdapat didalam kompleks kebun binatang “Taman Putri Bungsu” dan digunakan sebagai Museum kebudayaan Minangkabau
- Gedung Negara Tri arga, gedung ini merupakan latar belakang sejarah dalam perjuangan kemerdekaan RI, karena pada tahun 1947 setelah agresi militer Belanda Ke I wakil Presiden RI DR.Moh.Hatta memimpin pemerintahan di Sumatera
- Jam Gadang, adalah jam yang menjadi lambang kota Bukittinggi dibangun pada tahun 1827 dalam bentuk menara yang tinggi dipusat kota agar dapat dilihat oleh masyarakat dari sekeliling kota Bukittinggi
- Benteng Fort De Kock, benteng ini dibangun dipuncak sebuah bukit didalam kota Bukittinggi pada tahun 1825. Pada wakt itu, terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan Harimau Nan Selapan terhadap Belanda. Parit-parit pertahanan dan meriam-meriam kuno masih terdapat disekitar benteng
- Goa Jepang, sebuah terowongan yang panjangnya 1.400 meter dan berbelok-belok dibuat oleh tentara Jepang pada Perang Dunia I I
Merupakan puncak sebuah bukit di daerah Lawang, 27 Km arah barat Bukittinggi. Disamping tempat rekreasi dengan panorama alam yang menakjubkan, daerah ini terkenal dengan sebagai penghasil gula merah dan kampil yang terkenal dengan kampil Matur. Pembuatan gula itu, secara tradisional maupun modern dapat disaksikan langsung oleh siapapun yang berkunjungn ketempat ini
10. Danau Maninjau
Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam.
Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Sri Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan restoran
11. Batusangkar
Batu Batikam Lima Kaum
Batu Basurek Lima Kaum
Istana Pagaruyung
Benteng Van Der Capellen
Balairung Sari
Kota Batusangkar dikenal sebagai pusat kerajinan Minangkabau, pada zaman dahulu daerah ini dinamakan Kerajaan Pagaruyung. dibeberapa tempat didaerah ini terdapat peninggalan-peninggalan sejarah, seperti :
- Batu Batikam Lima Kaum
- Batu Basurek Lima Kaum, ditulis dalam tulisan Palawa yang artinya bahwa Adityawarman adalah Raja diraja di Kenaka Medinindae (pulau emas) tahun 1347. Batu ini ditulis pada tahun 1347
- Istana Raja atau Istana Pagaruyung, dibangun untuk mencerminkan bahwa ratusan tahun lalu terdapat bekas kerajaan diaerah ini
- Benteng Van Der Capellen
- Balairung Sari
12. Desa Pariangan
Desa ini merupakan desa tertua di Minangkabau tempat asal mula nenek moyang orang Minangkabau. Perkampungan didesa ini mengikuti pola asli masyarakat Minangkabau yang terdiri dari sebuah Mesjid, balai pertemuan dan rumah adat berikut lumbung padi. Jumlah bangunan didaerah ini tidak boleh dikurangi atau ditambah
13. Danau Singkarak
Danau Singkarak merupakan tempat rekreasi yang sangat populer bagi masyarakat Padang. Disekitar danau ini disediakan fasilitas penginapan, untuk keperluan olahraga air disediakan motor boat dan ski air
14. Silungkang
Kota Silungkang
Songket Silungkang
Silungkang merupakan sebuah kota yang terkenal dengan tenunan kain songketnya yang merupakan hasil kerajinan tradisional dengan mutu dan motif yang khas daerah ini
15. Danau Diatas dan Danau Dibawah
Dalam perjalanan menuju Alahan Panjang sekitar 47 km dari Solok terdapat dua buah danau yang berdampingan satu dengan yang lainnya dalam jarak 1 km sehingga seolah-olah merupakan danau kembar. Kedua danau tersebut berada di ketinggian yang berbeda sehingga dinamakan Danau Diatas dan Danau Dibawah. Selain sebagai tempat rekreasi, tempat ini juga cocok untuk kegiatan lintas alam, berkemah dan mendaki gunung
16. Lembah Harau
Lembah Harau
Air Terjun Lembah Harau
Didaerah ini terdapat air terjun dengan telaga yang indah, daerah ini juga merupakan cagar alam tempat hidup berbagai hewan liar seperti harimau, babi hutan, kambing hutan, tapir serta berbagai jenis burung
17. Lembah Anai
Lembah Anai
Air Terjun Lembah Anai
Lembah Anai adalah suatu lembah yang berada disela pegunungan dengan hutan tropis yang lebat, terletak diperbatasan antara Kabupaten Padang Pariaman dan Tanah Datar
18. Pandai Sikek
Kota Pandai Sikek
Hasil Tenun Songket Pandai Sikek
Pandai Sikek dikenal sebagai daerah kerajinan ukiran kayu dan tenunan kain songket. Mutu dan motif hasil karya penduduknya cukup terkenal tidak hanya ddaerah Sumatera Barat saja, tetapi juga terkenal sampai keluar daerah. Hampir setiap rumah didaerah ini memiliki alat tenun yang masih tradisional
19. Tugu Khatulistiwa Imam Bonjol
Sebuah Tugu yang menandai garis lintasan Khatulistiwa, terletak dipinggir jalan raya kearah kota Medan. Tugu in dan sekitarnya oleh Pemerintah Daerah setempat dijadikan Taman Khatulistiwa20. Rimbo Panti
Cagar Alam Rimb Panti
Burung Enggang
Macan Tutul
Rimbo Panti adalah sebuah cagar alam. dikawasan ini hidup berbagai jenis binatang liar seperti, harimau, macan tutul, rusa, kambing hutan, berbagai jenis monyet dan juga berbagai jenis burung-burung. Ditempat ini juga terdapat kawah dengan magma yang panas menyebabkan air disekitar kawah menjadi panas
No comments:
Post a Comment